Seminar Nasional 2018 “The Secret of Healty Relationship for Teens”
Seminar Nasional yang diadakan oleh Senat Mahasiswa Universitas Pancasila kali ini mengangkat tema “The Secret of Healty Relationship for Teens” dengan taglinenya, yaitu “Healty Relationship, Healty life!”
Acara ini digelar di Aula Fakultas Psikologi Universitas Pancasila pada tanggal 24 Maret 2018, pukul 08.00 – 15.00 WIB. Acara ini resmi dibuka oleh Dekan Fakultas Psikologi Universitas Pancasila, Ibu Dr. Ade Iva Murty, M.Si yang juga menyampaikan makna dari tema yang digunakan dalam acara tersebut. Beliau menyampaikan bahwa hubungan yang baik bukan saja ditujukkan sebagai “hubungan kepada lawan jenis” akan tetapi juga hubungan yang mencakup kepada pertemanan, hubungan kepada keluarga, tanpa adanya kekerasan, baik secara fisik maupun secara verbal.
Seminar nasional tahun ini menghadirkan 3 pembicara dan dua orang bintang tamu. Pembicara pertama, yaitu Ibu Dr. Imelda Ika Dian Oriza, M.Psi, Psikolog, seorang dosen Universitas Indonesia yang membahas tentang cinta, relasi dan kepribadian. Beliau memaparkan bahwa cinta memiliki 3 komponen inti, yaitu: intimacy (keintiman), passion (hasrat), dan commitment (komitmen). Komponen-komponen itu jika bergabung dengan porsi yang tepat, maka akan menghasilkan cinta yang sempurna. Lalu beliau memaparkan tujuan untuk memiliki pasangan/hubungan itu adalah saling menghormati dan punya hubungan yang menyenangkan yang menghasilkan rasa yang bahagia. Apabila salah satunya tidak saling menghormati, maka itu sudah tidak sesuai dengan tujuan memiliki pasangan. Maka dari itu tahapan mendapatkan cinta, yaitu diawali dari ketertarikan secara fisik, lalu ketertarikan secara non-fisik dan dilanjutkan dengan aspek ingin membuat relasi yang lebih panjang sesuai dengan tujuan untuk memiliki pasangan tersebut. Beliau juga memaparkan bahwa kepribadian seseorang yang berkesesuaian dengan pasangannya berpengaruh pada proses menuju hubungan yang baik. Walaupun demikian, hubungan yang baik bukan hanya dipengaruhi oleh kepribadian yang sesuai, akan tetapi ada faktor lain, yaitu faktor budaya dan faktor nilai-nilai yang dianut. Simpulan dari pembicara pertama ini adalah cinta digambarkan sebagai 1 + 1 = 1 yang artinya tiap individu adalah mandiri yang berbeda, saling mencintai adalah pasti tapi bukan berarti melebur. “Cinta itu, aku dan kamu menjadi satu”.
Pembicara kedua yaitu Bapak Boy Henri, Ir., M.Psi, General Manager dari Radio Delta FM dan Radio Prambors FM yang membicarakan tentang konfik-konflik yang terjadi pada saat berkomunikasi. Beliau mengatakan, “healty relationship is relationship with conflict management” yang artinya: hubungan yang baik adalah hubungan yang mempunyai manajemen konflik karena jika tidak mempunyai konflik, kita tidak dapat berkembang menjadi lebih baik. Beliau mengklasifikasikan konflik ke beberapa jenis, yaitu konflik pada diri sendiri, teman sebaya, teman dekat/kerabat, orangtua, anggota keluarga, atasan, bawahan kerja, dan yang terakhir adalah kepada masyarakat atau publik.
Komunikasi bisa saja tidak terjadi karena memang tidak paham, gagal paham, dan memang salah paham, hal ini terjadi karena cara berkomunikasi dipengaruhi beberapa faktor, faktor yang paling dominan adalah fakor perbedaan antar generasi. Komunikasi yang baik dimulai dari persiapan, lalu mengenal konfliknya dengan baik dan menyelesaikan konflik dengan bijaksana karena jika manajemen konfliknya sudah baik, maka komunikasi juga berjalan dengan lancar, keduanya berimplikasi menghasilkan hubungan yang sehat.
Pembicara yang ketiga yaitu Ibu Vitria Lazzarini Latief, M.Psi, Psikolog yang menjelaskan tentang sexual harassment awareness. Beliau mengawali pembahasannya dengan sebuah games edukatif yang mengajak peserta agar lebih bersemangat lagi dalam mengikuti seminar. Beliau memaparkan tentang pengertian kekerasan seksual, jenis-jenis kekerasan seksual, penyebab kekerasan seksual, yang terjadi di Indonesia. Kemudian beliau juga menjelaskan hasil riset yang membuktikan bahwa korban dari kekerasan seksual yang mencakup pelecehan seksual, korbannya tidak hanya wanita, korban bisa siapa saja termasuk laki-laki yang berbadan kekar sekalipun. Beliau juga manjelaskan dampak-dampak dari kekerasan seksual, siapa saja yang berpotensi akan menjadi korban kekerasan seksual, dan bagaimana pencegahan agar tidak terkena kekerasan seksual. Lalu pada akhirnya, ketika telah paham mengenai kekerasan seksual, kita dapat mengoreksi, apakah selama ini hubungan kita terdapat unsur kekerasan seksual ataupun tidak, dan apakah mengarahkan kepada hubungan yang sehat maupun tidak sehat.
Sesi terakhir merupakan sesi yang paling ditunggu, yaitu sesi sharing bersama guest star, Haykal Kamil dan Tantri Namirah, pasangan selebriti muda yang baru dikaruinai seorang anak. Mereka menyampaikan jika kunci dari sebuah hubungan adalah kejujuran dan saling toleransi satu sama lain. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membentuk hubungan adalah tetap berbagi satu sama lain, tidak saling menyakiti, apabila ada masalah, segera diselesaikan saat itu juga. Mereka berdua juga memberikan tips untuk menjalin hubungan yang lebih serius (pernikahan). Pertama, kuatkan niat terlebih dahulu. Kedua, meyakinkan keluarga satu sama lain, dan ketiga sangat diharuskan untuk tidak mengumbar cerita di media sosial.